Mantan Kaporli, Bambang Hendarso Danuri : Digitalisasi Koperasi Merupakan Terobosan Yang Perlu Diapresiasi
“Sekarang kita sudah masuk dalam sistem (digital). Pengurus PP Polri daerah harus segera beradaptasi. Jangan cengeng. Jika tidak mampu, mundur saja. Manajemen Kotesebha juga harus segera menetapkan SOP dan standar kerja bagi seluruh pengurus pusat dan cabang di daerah maupun pengelola Toko Pangan Kotesebha (TPK) dan Rumah Pangan Kotesebha (RPK). Motto Kotesebha ‘belanja murah dan cepat’ harus di-breakdown agar itu jadi nyata,” demikian arahan Kapolri era pemerintahan Presiden SBY tersebut.
Sementara itu , Ketua Kotesebha Irjen Polisi (Purn) Cecep Agus Supriyatna dalam memberikan kata sambutan mengatakan bahwa kebijakan digitalisasi Kotesebha bertujuan agar mekanisme kerja struktur organisasi dan manajemen bisnis berjalan lebih efektif dan efisien.
Dijelaskan, Kotesebha saat ini berada di 32 propinsi, namun baru 9 propinsi yang aktif dengan total toko ritel RPK (Rumah Pangan Kotesebha) sebanyak 194.
“Target kami, tahun 2022 Kotesebha sudah berada di 32 propinsi dan dalam tahun 2020 ini juga akan dibangun 20 Toko Pangan Kotesebha (TPK) sebagai distributor center. Dengan digitalisasi, maka organisasi besar yang tersebar di berbagai pulau dan pelosok Tanah Air bisa ditata dan digerakkan secara efektif dan efisien. Dengan digitalisasi ini juga, kami mengusung motto ‘belanja murah dan cepat’ dalam pelayanan terhadap anggota dan masyarakat umum. Saat ini, sudah ada 150 item barang yang masuk dalam sistem. Dengan terus memperbanyak perusahaan mitra sebagai supplier, maka pelayanan terhadap anggota maupun masyarakat umum semakin baik,” papar Cecep Agus. (pb-3)