
Mahasiswa KKN UNIPA Indonesia Gencar Lakukan Edukasi dan Penanganan Stunting di Desa Tanarawa Kabupaten Sikka
Laporan Mystica Bemu (Mahasiswa Ilmu Hukum Unipa) dan Wall Abulat (Wartawan Pojokbebas)
Meskipun demikian, Mystica menyarankan agar pentingnya upaya edukasi yang lebih detail tentang pemahaman mengenai stunting dengan indikator penilaian dan penetapan stunting dan stunted agar jangan stunted dikaitkan lagi dengan stunting.
“Pasalnya penggolongan tersebut sebenarnya dapat memperburuk keadaan psikologi orang tua yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak,” kata Mystica.
Meskipun demikian, Mystica dan juga mahasiswi KKN Unipa lainnya Putri Kurniawati dari Prodi Ilmu Hukum tetap berkomitmen untuk terlibat aktif bantu menurunkan agka stunting di desa itu.
“Kami tetap beroptimis untuk membantu penurunan angka stunting dengan melakukan gerakan-gerakan kecil dalam kelompok program KKN yang tidak hanya sekadar sosialisasi melainkan pemberikan pendampingan pola asuh dan pola makan pencegahan stunting. Kita juga memberikan sesuai sasaran agar dapat berjalan lebih efektif. Tentunya Permenkes menjadi salah satu acuan utama dalam melakukan edukasi,” kata Putri Kurniawati.
Untuk diketahui, stunting menjadi perhatian pemerintah, pasalnya angka prevelensi stunting di Indonesia berada di angka 21,6 persen . Artinya hampir 1 dari 4 balita menderita stunting. Data ini berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementrian Kesehatan 2022.***.