
Lempang Paji Kusayang, Lempang Paji-ku Malang
Oleh Walburgus Abulat (Wartawa Pojokbebas & Florespos.net, dan Penulis Buku Karya Kemanusiaan Tidak Boleh Mati)
Namun, pada sisi lain, kita juga tak bisa menyembunyikan ada sisi gelap yang menjadi perhatian bersama kita berhadapan dengan adanya fakta di mana akses jalan ke wilayah ini masih sulit, dan warga belum menikmati penerangan listrik PLN dan selalu terkendala masalah tower telepon seluler yang belum berfungsi normal. Dalam konteks ini, kita pun membaptis locus bersejarah ini sebagai LEMPANG PAJIKU MALANG. Ya, kampung ini berada dalam situasi “kemalangan” setidaknya terkait tiga hal ini yakni kondisi jalan yang rusak parah, listrik PLN belum terpasang, dan tower ponsel – internel yang belum berfungsi normal.
Kita berharap agar para penentu kebijkan memperhatikan tiga permasalahan utama yang dialami warga Kampung Bersejarah ini yakni masalah akses jalan yang mengalami kerusakan, masalah belum terakses listrik PLN dan masalah tower ponsel yang belum berfungsi normal.
Lempang Pajiku Sayang, Lempang Pajiku Malang namamu selalu terpatri dalam sanubari siapa saja yang bertandang ke sana. Semoga namamu menjadi perhatian otoritas yang berwewenang cq pemerintah khususnya dalam upaya menjawabi permasalah akses jalan yang rusak, masalah listrik PLN yang belum merambah ke kampung Tua itu, dan masalah tower ponsel yang belum berfungsi dengan membangun sarana jalan yang memadai, memasang jaringan listrik PLN, dan memperbaiki Tower Ponsel sehingga bermanfaat bagi elemen warga setempat. Lempang Pajiku Sayang, Lempang Pajiku Malang. Tuhan memberkati (Deus Benedicat). ***