Saya coba bermenung. Saya nyanyikan lagu Requiem berbahasa Jerman “NÄHER MEIN GOTT, ZU DIR”. Lagu ini sering dinyanyikan saat upacara pemakaman di paroki saya. Khususnya pemakaman generasi kelahiran dasawarsa 1930 an. Syair aslinya berasal dari puisi penyair Inggris, Sarah Flower Adams(1805-1848) berjudul “Nearer, my God, to Thee”. Seorang pengkotbah gereja Metodis Jerman, Ernst Heinrich Gebhardt(1832-1899) menerjemahkannya ke dalam bahasa Jerman.
Lagu ini terdiri dari lima ayat. Tapi saya menyanyi tiga ayat yang pas untuk Sr. Nikolin SSpS. Pertama: Näher, mein Gott zu dir, näher zu dir. Drückt mich auch Kummer hier, drohet man mir. Soll doch trotz Kreuz und Pein, dies meine Losung sein. Näher, mein Gott zu dir, näher zu dir. Artinya lebih dekat padaMu, ya Tuhan. Lebih dekat padaMu. Bahkan ketika aku tertimpa kesedihan dan terancam. Meski salib dan siksaan, mottoku tetap: Lebih dekat padaMu, ya Tuhan.
Kedua: Geht auch die schmale Bahn aufwärts gar steil, führ sie doch Himmel an, zu unserem Heil. Engel, so licht und schön, winken aus sel’gen Höhn. Näher mein Gott, zu dir. Näher zu dir. Sekalipun jalannya sempit dan curam, jalan itu tetap membawaku ke surga, untuk keselamatan kita. Malekat lincah dan cantik mengejek dan melambaikan tangan. Lebih dekat padaMu, ya Tuhan. Lebih dekat padaMu.