Seorang mantan muridnya di SMPK Maukaro memuji Sr. Nikolin: “Mama suster sangat dekat dengan kami. Relasi kami seperti mama anak. Terima kasih mama yang baik hati”. Murid lainnya, Sr. Natalia Daka KKS menulis: “Senyum manis sungguh terpancar dari kebaikan hati. Mengajar dan mendidik kami tanpa kenal letih. Tidak pernah kehabisan solusi saat kami kesulitan”.
Sr. Nikolin tertib dalam urusan keuangan. Dia pernah menjadi bendahara SMPK Maukaro dan bendahara beberapa kegiatan pastoral tingkat paroki. Dia mencatat pemasukan dan pengeluaran keuangan. Tak lupa kuitansi dan bukti pembelanjaan. P. Leo Kleden menulis kesaksian: “Dalam urusan keuangan, Sr. Nikolin adalah seorang hamba Tuhan yang tangan dan hatinya bersih”.
Dia biarawati inspiratif. Kebajikan hidupnya menginspirasi orang-orang lain. Menyaksikan kehidupan orang-orang inspiratif dan baik hati senantiasa menyenangkan. Saya ingat kata-kata filsuf Plato: “Bersikap baiklah, karena semua orang yang kamu temui sedang berjuang keras”.
Berita kematian Sr. Nikolin sungguh menyakitkan. Saya menonton video-videonya. Mulai dari keadaan kamarnya dan evakuasi jenasah. Sisa-sisa tubuhnya yang terbakar dibangkus kantong menuju Kewapante. Kantong itu dimasukan ke dalam peti. Saya minta telpon video dengan Sr. Maria Mopa SSpS. Ingin melihat wajahnya. Sayang sekali jenasah wanita berkerudung biru itu tak berwajah! Kita hanya menatap kerudung dan jubahnya di atas jenasah. Air mata tak terbendung. Mengapa orang baik itu mengalami kematian tragis?