Lahir Baru Sebagai Komunitas Perjuangan yang Merawat Bumi Sumber Kehidupan

Surat Gembala Uskup Maumere Menyongsong Perayaan Natal 25 Desember 2022

Globalisasi telah membuka ruang yang sangat terbuka untuk terjadinya interaksi antara nilai budaya dan agama. Perkembangan informasi dan teknologi yang tidak bisa dibendung, dengan media massa yang sangat beragam di samping kesibukan para orang tua, merupakan lingkungan dimana anak sebagai generasi baru kini hidup dan berkembang. Pesatnya kemajuan IPTEK serta intensitasnya komunikasi dengan jaringan alat komunikasi, memberikan kemudahan dan hasil positif bagi kemajuan. Di sisi lain juga memberikan dampak negatif berupa timbulnya masalah sosial yang kian meningkat dan kurangnya sikap saling menghargai antar manusia.

Keluarga sebagai lembaga pendidikan pertama dan utama, dalam membentuk jati diri para generasi muda memiliki tanggungjawab yang sungguh besar. Anak sebagai generasi penerus harus memiliki jati diri masyarakat dan bangsanya. Perwarisan nilai-nilai budaya dan ekologis sangat mungkin dilakukan di dalam keluarga. Pendidikan dalam keluarga yang tepat dan benar, merupakan modal dasar bagi perkembangan kepribadian anak saat ini. Dua tahun pertama (1000 hari pertama kehidupan) sebagai fase pembangunan fondasi struktur otak anak, serta usia tujuh tahun dimana hampir sempurna otak dibentuk juga pola asuh ramah otak, dapat menjadi momen strategis membangun karakter anak, sejak dini. Keluarga sangat berpengaruh dalam pembentukan kepribadian yang mendasar bagi seorang anak.

BACA JUGA:
Pemberdayaan Perempuan, Puskesmas Poned, dan Profesionalisme Bidan dalam Upaya Mengatasi Kematian Ibu dan Anak Maupun Stunting di NTT
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More