Lagi, Jaksa Tahan Dua Tersangka Dugaan Korupsi Dana BTT  Sikka Taksir Kerugian Rp724 Juta

“Hai kalian yang berdasi, jika kalian anak-anak terang. Mari kita bicara bersama  demi kebaikan bersama. Mari menata dan membangun , serta memberikan teladan. Kami hadir dalam ranah politik etis yang mendampingi (advocacy), memberdayakan (empowernment),  dan solidaritas (solidarity)  dengan meleladani Yesus Kristus.

Jika umat Katolik tidak terlibat  dalam kehidupan politik  atau ikut terlibat menyuarakan  dan menegakkan moralitas  dan spiritualitas Katolik maka Gereja harus  merasa diri  gagal  dalam menjalankan misinya,” kata RP.Inosensius.

Surat Dari Nian Tana Sikka

Sementara Suster Carmelita Sareng, SSpS dalam orasinya membacakan refleksi kritis berjudul PELANCONG BERDASI RUPIAH  (Surat dari Nian Tana Sikka).

“Pada kesempatan ini izinkan saya membacakan surat berjudul “Pelancong Berdasi Rupiah” kepada bapak kejaksaan dan tim,” kata Suster Carlemelita.

Inilah kutipan lengkap surat dari Nitan Tana Sikka yang dibacakan Suster Carmelita.

Pada pertengahan April tahun 2021, media dan surat kabar rajin membuat tulisan-tulisan panas bertajuk BTT. Semua orang bertanya-tanya tentang tulisan-tulisan itu sambil bercerita tanpa menuduh siap pun. Dalam situasi yang sangat khusyuk, muncul para “pelancong” yang berpergian ke tempat-tempat rupiah. Mereka memakai dasi bergambar rupiah, tangan mereka menggenggam erat surat-surat mentah sebagai wasiat untuk menipu orang-orang yang bertanya-tanya itu. Di tempat lain muncul kelompok-kelompok siaga yang dipakai untuk mengantongi tanggungjawab, dan siap dipalu ketika ditanya tentang BTT dan perjalanannya. Mereka berpergian seperti pelancong, menetap di tempat yang tidak bertuan, dan menciptakan wasiat-wasiat panjang untuk menutupi ketamakan dan kejahatan para pemilik dasi. Sekian banyak orang terus bertanya sambil menunggu kabar baik dari meja rumah ini (semoga inspektorat provinsi mendengar ini). Sebab di sana mereka selalu disapa sebagai yang adil dan yang tegas. Merekalah yang mengetahui rute perjalanan para pelancong berdasi itu. Kepada seluruh warga bumi Nian Tana Sikka, hari ini kita akan mendengar dan melihat sikap pemimpin keadilan. Perlu kita ingat, bahwa tanah ini telah sekian lama memikul beban akibat ulah para pelancong berdasi rupiah.

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More