Labuan Bajo Rebound

Selain kegiatan Rebound, dalam kegiatan yang berlangsung pada 2-4 September 2020, juga digelar Bimtek Kapasitas SDM dan pengembangan desa wisata di Desa Wisata Batu Cermin, serta Sosialisasi CHSE.

Kemenparekraf/Baparekraf juga mendedikasikan peralatan dan perlengkapan pendukung seperti tempat cuci tangan, tempat sampah, sapu, masker, face shield, sarung tangan, serta signage (papan sapta pesona dan imbauan sadar wisata).

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Manggarai Barat Agustinus Rinus dalam sambutannya mengatakan bahwa , pihaknya mengapresiasi perhatian pemerintah pusat yang sangat konsisten mengembangkan pariwisata di Labuan Bajo.

“Kita tidak boleh ‘tidur’ atas perhatian yang diberikan oleh pemerintah. Dan kami berharap ini menjadi pembuktian dan merebut kembali kepercayaan wisatawan bahwa kami sudah siap menyambut mereka kembali dengan penerapan protokol kesehatan yang juga sudah tertuang dalam Surat Keputusan Bupati Nomor 128/KEP/HK/2020,” katanya.

Saat menyampaikan sambuatannya,  Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTT Wayan Darmawan menambahkan, sejauh ini Labuan Bajo menjadi pelopor penerapan protokol kesehatan. Lantaran dari kekuatan pariwisata di NTT hanya ada 2 hub yaitu Labuan Bajo dan Kupang. Artinya, jika kedua kota tersebut mampu disiplin menerapkan protokol kesehatan, maka bukan hanya wisnus namun juga wisman akan kembali percaya dan siap mengunjungi NTT.

BACA JUGA:
Aktivis Lingkungan Kecam Proyek Persemaian Modern yang Tidak Melalui Tahap Kajian
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More