
Kreatifitas Pemuda Yatim-Piatu di Toto Ninu Cafe Desa Wisata Wae Lolos

Interior Toto Ninu Cafe karya pemuda yatim-piatu di Desa wisata Wae Lolos, Kecamatan Sano Nggoang. Foto : Robert Perkasa
Bangun Cafe
Seiring kepariwisataan Manggarai Barat makin menggeliat, Mus terus belajar secara otodidak. Ia suka berinovasi. Memanfaatkan handphone Android di genggamannya.
Ketika desanya ditetapkan sebagai Desa Wisata, Mus tidak tinggal diam. Suatu hari ia melakukan eksperimen kecil, menghitung jumlah wisatawan mancanegara yang lalu-lalang menuju air terjun Cunca Rami. Ide kreatifnya muncul dari eksperimen kecil itu.
Beberapa hari kemudian. Mus menata sebuah bukit kecil di balik Puncak Toto Ninu menjadi spot foto Instagramable dengan latar alam pegunungan yang membentang hijau sejauh mata memandang. Setelah itu selesai, ia bangun Cafe dengan konstruksi yang unik. Toto Ninu Cafe. Berdiri anggun di tepi jalan Langgo-Werang.
Sayangnya, ketika selesai dibangun, pandemi Covid-19 terus menggerogoti usaha para pelaku UMKM pada umumnya. Hampir setahun, Toto Ninu Cafe ditutup karena sepi pengunjung.