Koperasi Adalah Jawaban Terhadap  Ancaman Robotisasi Pada Dunia Kerja

 Kalau pilihannya yang pertama. Coba kita hitung di sini. 10 ribu buruh masing-masing menyisihkan gajinya setiap bulan Rp.500 ribu. Artinya setiap bulan terkumpul uang di koperasi itu Rp.5 milyar. Kalikan selama 12 bulan dalam setahun.  Rp.5 milyar kali 12 terkumpul Rp.60 milyar. Kalikan selama 10 tahun. Artinya Rp.60 milyar dikali 10, terkumpul Rp.600 milyar rupiah. Apalagi jika uang tersebut dikonversi dalam logam mulia. Nilainya akan mengikuti standar dunia. Tidak terlalu tergerus di tahun ke-10.

“Tentu uang yang terkumpul dari koperasi sebesar Rp.600 milyar itu bisa digunakan untuk ikut membiayai – sebagian, sekitar 1/3 dari kebutuhan investasi itu.

Maka artinya, para buruh itu di tahun ke-10, adalah para pemegang saham dari sebagian Robot tersebut. Sehingga mereka setiap bulan tetap mendapat pembagian hasil dari kinerja Robot  itu. Meskipun para buruh itu sudah di-PHK dan tidak lagi bekerja di pabrik tersebut,” bebernya.

Inilah, lanjut LaNyalla, konsep Koperasi masa depan. Koperasi yang menjawab kegelisahan masa depan umat manusia di era Robotisasi.

BACA JUGA:
DPC Hanura Kabupaten Manggarai Lantik Pengurus Baru PAC di Kecamatan Wae Ri'i
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More