Koperasi Adalah Jawaban Terhadap  Ancaman Robotisasi Pada Dunia Kerja

Bukan dalam makna yang sempit seperti sekarang. “Malah hanya jadi koperasi simpan pinjam atau hanya jadi KUD yang nasibnya begitu-begitu saja,” cetusnya.

Jadi, tambahnya, para anggota koperasi, sama persis dengan para pemegang saham yang membeli perusahaan melalui lantai bursa.

“Saya akan beri ilustrasi, hanya sebagai contoh saja. Kita ambil contoh Maspion Group, yang punya puluhan ribu buruh. Ini hanya contoh saja, belum terjadi ya,” papar Senator asal Jatim itu kepada peserta pelatihan.

Anggaplah Maspion Group memiliki master plan bisnis akan investasi dengan membeli Robot, 10 tahun ke depan dari sekarang, di tahun 2030. Robot itu, bisa menggantikan peran 10 ribu buruh.

Nilai investasi untuk mendatangkan Robot itu misalnya Rp.2 triliun. Nah, yang harus dilakukan, dan ini harus didorong oleh pemerintah, adalah: pemilik Maspion Group menyampaikan master plan tersebut kepada 10 ribu buruh itu mulai dari sekarang.

Pilihannya, apakah para buruh itu akan membentuk koperasi dan menyisihkan sekian persen dari gajinya untuk dikumpulkan selama 10 tahun ke depan, untuk ikut serta membeli Robot tersebut. Atau pilihan kedua, pasrah menunggu nasib, sehingga 10 tahun ke depan pasti akan di-PHK.

BACA JUGA:
Bangun RS Pratama Reo, Partai Golkar Diapresiasi Bupati Heri
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More