Itulah kira-kira pikiran penulis untuk memandang bahwa begitu besar, bermartabat dan bergensi apa yang dilakukan oleh sekelompok komunitas penggerak guru Manggarai Barat saat ini. Merespons visi, misi dan program kerja Kabinet Indonesia Maju yang sejalan dengan pemecahan masalah sumber daya manusia yang unggul diabad 21 ini.
Lebih spesifik lagi, sejalan dengan rencana pembangunan bangsa Indonesia untuk jangka panjang menyonsong Indonesia Emas tahun 2045 yang akan datang, dan NTT Bangkit tahun 2050. Daya ungkit guru sebagai pelaku utama untuk menggerakkan bangsa ini, tetaplah butuh kerja keras dan profesionalitas seorang guru, kita masih ingat dalam sejarah dunia pada perang Pasifik dan perang dunia kedua, kesombongan Amerika dan sekutunya, membumihanguskan Hirosima dan Nagazaki, 6 dan 9 Agustus 1945. Ketika itu, setelah Jepang diluluhlantahkan dan diporakporandakan oleh Bom sekutu, Kaiser memanggil Perdana Menteri Hirohito, untuk menanyakan, berapa guru dan gedung sekolah yang rusak? Bukan menayakan berapa tentara atau prajurit yang mati. Artinya begitu besar perhatian seorang pemimpin, Kaiser terhadap masalah pendidikan pada suatu bangsa untuk menaikan teputasi di mata seluruh bangsa di dunia ini.