Kolaborasi Gerakan Pemuda Katolik  Sebagai Agen Moderasi Beragama Dan Akselerasi Memperkuat Ekonomi Kader

Oleh: Atanasius Dula, S.A.P,  

Pencanangan 2022 sebagai Tahun Toleransi, sekaligus menegaskan keseriusan pemerintah mengimplementasikan moderasi beragama, sebagaimana telah dirancang dalam RPJMN 2020-2024. Salah satu pilar penting moderasi beragama adalah toleransi, yaitu kesiapan untuk hidup bersama dengan orang yang berbeda. Toleransi bukan taken for granted tetapi buah dari upaya dan kerja keras untuk membangun hidup bersama di tengah berbagai perbedaan. Toleransi membimbing kita pada moderasi beragama, sehingga terhindar dari fanatisme yang dapat mengarah pada fundamentalisme, radikalisme maupun ekstremisme,” demikian ditegaskan Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin saat meresmikan enam rumah ibadah di Universitas Pancasila, Jalan Raya Lenteng Agung, Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, Rabu (5/01/2022).

Kendati masih ada saja segelintir kelompok yang memandang langkah pemerintah ini sebagai langkah politis-pragmatis, namun bagi penulis, pencanangan tahun toleransi ini menjadi penting dan relevan, di saat cara pandang dan klaim kebenaran serta praktik keagamaan yang berlebihan terus merecoki publik, dengan melahirkan gejala pelabelan, pengkafiran, dan penyesatan, yang bermetamorfosis menjadi dogma-dogma lokal yang kukuh dan mencengkeram di Negeri yang berbhineka ini, yang pada gilirannya, merobek dan merecoki kehidupan sosial, ekonomi, politik, bahkan merusak peradaban (the noise of civilization).

BACA JUGA:
Tindakan Kekerasan Guru di Sekolah Berdampak Traumatis
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More