Kisah Pengasingan Bung Karno di Ende, Taman Renungan Pancasila Jadi Inspirasi Elemen Warga Lintas Agama
Laporan Walburgus Abulat (Wartawan Pojokbebas & Florespos, dan Penulis Buku)
Kedua, Situs Rumah Pengasihan Bung Karno. Situs ini terletak di Jalan Perwira, Kelurahan Kota Raja, Kecamatan Ende Utara.Rumah ini milik Haji Abdullah Ambawaru.
Di rumah bersejarah ini, disimpan rapi aneka benda bersejarah di antaranya naskah tonil Kelimutu dengan enam episodenya di antaranya berjudul “Dokter Saitan” dan Di Rumah Atanggae Numba. Ada juga aneka buku yang melitanikan episode sejarah perjuangan bangsa dan sejarah mengisi dan memaknai kemerdekaan yang bersentuhan pemikiran Presiden Pertama RI itu. Juga ada aneka buku terkait sosok perjuangan Bung Karno di antaranya berjudul “Di Bawah Bendera Revolusi; Revolusi Belum Selesai; Islam Tanpa Diskriminasi; dan buku biografi tentang Presiden Pertama RI itu.” Di Situs Rumah Tua ini juga tersimpan aneka benda bersejarah peninggalan Bung Karno di antaranya biola, naskah drama Tonel Kelimutu, Lukisan Pura Bali, Strika besi, cerek air aluminium, katrol sumur, piring hias, piring porselin, piring nasi, surat keterangan kawin Ibu Inggit Garnasih dengan Bung Karno tertanggal 24 Maret 1923, Surat keterangan perjanjian cerai Ibu Inggit Garnasih dengan Bung Karno pada tahun 1942,ada 18 foto, pulpen, cerita anak angkat Bung Karno, destar, kain sarung Samarinda, kaki meja berukir, kursi duduk, meja makan, tempat tidur kayu, lemari, gantung pakaian, tempat tidur ranjang dari besi untuk Bung Karno dan keluarga, ada dua tempat tidur keluarga, ada lampu minyak, ada dua tongkat Bung Karno satunya motif monyet yang digunakan Bung Karno di dalam Kota untuk menghina dan merendahkan penjajah Belanda, dan satu tongkat lain bermotif polos yang digunakan Bung Karno saat bepergian ke luar kota.Di rumah situs ini juga ada i ruang semadi, kamar mandi, dapur, sumur, toilet, dan beberapa benda bersejarah lainnya.