Kisah Pengasingan Bung Karno di Ende, Taman Renungan Pancasila Jadi Inspirasi Elemen Warga Lintas Agama

Laporan Walburgus Abulat (Wartawan Pojokbebas & Florespos, dan Penulis Buku)

Benda-benda peninggalan sejarah ini diatur rapi. Sebagian besarnya dipajangkan di Ruang Tamu. Yang lainnya tersebar di kamar tamu, kamar keluarga, dapur, dan di beberapa ruang di rumah tua ini.

Ketiga, Serambi Sukarno di Rumah Biara Santo Yosef Ende. Dari Rumah Biara Santo Yosef Ende yang terletak di Jalan Katedral Ende  inilah  Tokoh muda pejuang kemerdekaan Indonesia  Soekarno yang kemudian akrab disapa Bung Karno selama masa  pembuangannya di Ende,  14 Januari 1934 sampai dengan 16 Oktober 1938 telah mengisi  waktu untuk  membaca berbagai buku dan majalah , berkonsultasi tentang rencana dan jadwal pementasan tonil hasil karyanya serta bertukar pikiran  dan berbincang-bincang akrab dengan para biarawan, khususnya dua misionaris asal Belanda  Pater Gerardus Huijtink, SVD dan  Pater Joannes Bouma, SVD yang menaruh simpati penuh pada cita-cita  perjuangan.

Dari Ende tempat Soekarno menemukan lima butir  yaitu Pancasila “Untuk Bangsa, Negara, dan  Tanah Air Indonesia.”

Serambi Soekarno-Situs bersejarah Mengenang Bung Karno Biara Santo Yosef Jalan Katedral No.5 Ende, Flores.

BACA JUGA:
Mewujudkan Pariwisata Berkelanjutan, BOP-LBF Gelar Lokarkarya Pengolahan Limbah
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More