
Kisah Buruh Bangunan Asal Nagekeo Sukses Kembangkan Ribuan Naga di Manggarai
Penulis Walburgus Abulat (Jurnalis, Penulis Buku Karya Kemanusiaan Tidak Boleh Mati , dan Kontributor Outreach Tempo Bahasa Inggris Periode 2011-2014.
Lalu, hasil pengembangan stek awal ini meningkat menjadi ratusan stek pada 2013. Areal pengembangan pun mulai meluas dari areal berukuran 15X30 meter hingga areal pembudayaan seluas 1 hektare (ha) saat ini.
Jumlah stek naga yang dikembang pun meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2013 jumlah steknya pengembangan jadi 80 stek, tahun-tahun berikutnya meningkat mencapai ratusan bahkan mulai tahun 2020 meningkat drastis menjadi ribuan tanaman Naga.
Selain meningkat secara jumlah, Rian juga sejak tahun 2014 sudah mulai menikmati hasilnya. Pada tahun pertama, Rian dan keluarga memamen puluhan buah naga. Tahun berikutnya menjadi ratusan, dan dalam empat tahun terakhir jumlahnya mencapai ribuan.
Fakta menunjukkan bahwa produksi buah naga yang diusahakan Rian meningkat drastis dalam empat tahun terakhir. Jumlahnya bisa mencapai puluhan ribu atau sekitar 500 biji setiap kali memanen dengan catatan dalam sebulan bisa memanen minimal 4 kali.
Kalau dihitung secara rupiah, harga per biji minimal Rp 10.000 atau empat biji dijual dengan harga Rp 50.000. Ya,bisa dikalikan berapa penghasilan yang diraih mantan buruh bangunan yang pernah mengadu nasih ke Malaysia dan Singapura itu.