Kisah Buruh Bangunan Asal Nagekeo Sukses Kembangkan Ribuan Naga di Manggarai

Penulis   Walburgus Abulat  (Jurnalis,  Penulis Buku Karya Kemanusiaan Tidak Boleh Mati , dan  Kontributor   Outreach Tempo Bahasa Inggris Periode 2011-2014.

Usai melayat jenazah ayahnya, Rian kemudian mengagendakan  untuk mengunjungi adiknya bernama Maria Ailin  yang bersuamikan warga  Paka, Kecamatan Satarmese, Kabupaten Manggarai.

Kisah Buruh Bangunan Asal Nagekeo Sukses Kembangkan Ribuan Naga di Manggarai
Petani Naga Florianus Mega (tengah) memberikan kado buah naga kepada penulis dan salah satu konsumen di Ruteng, baru-baru ini. Foto.Istimewa.

 

Uniknya saat itu, Rian membawa serta 20 stek naga untuk dikembangkan di Paka. Maksud baik Rian didukung oleh adiknya Maria Ailin. Tak hanya menerima kehadirannya, Maria saat itu bahkan menjodohkan kakaknya itu dengan seorang gadis Paka bernama Gerda Imat yang saat ini menjadi istrinya dan sudah dikaruniai 6 orang anak.

Setelah menikah pada tahun 2010, Rian juga mulai mengembangkan tanaman Naga yang anakan/steknya ia bawa dari Kalimantan di atas areal milik keluarganya di Paka.

Pengembangan pembudidayaan naga dilalukannya secara bertahap. Awalnya ia menanam 20 stek di areal  sekitar kediamannya di Paka pada 2012.

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More