Ketika Walburgus Abulat Pilih Merasul Melalui Karya Jurnalistik

Oleh Eufrasia Noyana Jeleman (Mahasiswi Unika Santo Paulus Ruteng)

Ketika Walburgus Abulat Pilih Merasul Melalui Karya Jurnalistik
Tiga bersaudara dari kiri ke kanan: Siprianus Jeleman, Pater Paskalis Semaun, SVD dan Walburgus Abulat menyatakan komitmen bersama untuk memajukan literasi ketika berlibur di Kampung Halaman Tureng, Reok Barat, Kabupaten Manggarai, beberawa waktu lalu. foto Istimewa.

 

Bagi Wall pilihan profesinya menjadi jurnalis pascatamat dari IFTK Ledalero dan menjalani formasi selama 7 tahun di Seminari Tiinggi Ritapiret adalah suatu panggilan kerasulan yang menempatkan karya-karya jurnalistiknya sebagai “media atau sarana” yang membebaskan orang dari keterbelengguan dan pelbagai kepincangan yang disengaja maupun tak sengaja yang dilalukan oleh pihak-pihak yang berkuasa atau siapa pun merendahkan martabat manusia dan merusak tatanan dunia yang ganti hari ganti gemala.

“Bagi saya profesi jurnalis dan karya-karya jurnalistik yang dihasilkan merupakan suara kenabian yang gemanya melampaui ruang dan  waktu  dan sasarannya untuk memartabatkan manusia apa pun suku, agama, ras dan golongannya.  Dalam konteks semangat ini maka saya sangat enjoy menjalankan tugas kerasulan  melalui  karya jurnalitik kapan dan di mana pun,” kata Walburgus Abulat optimistis.

BACA JUGA:
Seminari Tinggi Ritapiret dalam Serpihan 28 Tahun Memori Gempa Tektonik 12 Desember 1992
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More