Ketika Walburgus Abulat Pilih Merasul Melalui Karya Jurnalistik
Oleh Eufrasia Noyana Jeleman (Mahasiswi Unika Santo Paulus Ruteng)
Bagi Wall pilihan profesinya menjadi jurnalis pascatamat dari IFTK Ledalero dan menjalani formasi selama 7 tahun di Seminari Tiinggi Ritapiret adalah suatu panggilan kerasulan yang menempatkan karya-karya jurnalistiknya sebagai “media atau sarana” yang membebaskan orang dari keterbelengguan dan pelbagai kepincangan yang disengaja maupun tak sengaja yang dilalukan oleh pihak-pihak yang berkuasa atau siapa pun merendahkan martabat manusia dan merusak tatanan dunia yang ganti hari ganti gemala.
“Bagi saya profesi jurnalis dan karya-karya jurnalistik yang dihasilkan merupakan suara kenabian yang gemanya melampaui ruang dan waktu dan sasarannya untuk memartabatkan manusia apa pun suku, agama, ras dan golongannya. Dalam konteks semangat ini maka saya sangat enjoy menjalankan tugas kerasulan melalui karya jurnalitik kapan dan di mana pun,” kata Walburgus Abulat optimistis.