Ketika Uskup Budi Kleden, Para Pastor dan Elemen Umat Gemakan Spirit Moto Episkopal Uskup Sensi di SMAS Katolik Regina Pacis Bajawa
Laporan Wall Abulat (Jurnalis, Kolumnis dan Penulis Buku)
Berbagai refleksi tentang kepribadian, gaya kepemimpinan, dan kesaksian hidup ditulis oleh mereka yang mengenal beliau, yang berjalan bersamanya. Bersama mereka, Mgr. Sensi sungguh menghayati moto episkopalnya, “Praedica Verbum Opportune Importune” dalam hidup dan pelayanannya sebagai Uskup Keuskupan Agung Ende. Mgr. Sensi tidak hanya mewartakan Firman Tuhan melalui inisiatif pastoral dan kegiatan-kegiatannya, tetapi juga, dan terlebih dalam masa sakitnya, dalam perjuangannya menghadapi dan menerima kondisi batas kehidupan seorang manusia, Mgr. Sensi mewartakan firman itu kepada kita. Kematiannya merupakan sebuah bentuk pewartaan dan kesaksian firman itu.
Buku setebal 360 halaman ini diterbitkan oleh Penerbit OBOR Jakarta, ber-ISBN: 978-979-565-990-7 , cetakan pertama November 2024, memuat 28 tulisan dari sejumlah penulis yang diteropong dari pelbagai perspektif.
Buku berformat bunga rampai ini terdiri dari enam bagian, yang didahului dengan sebuah Sapaan Sambutan dari Mgr.Dr.Paulus Budi Kleden, SVD, Uskup Keuskupan Agung Ende saat ini. Bagian pertama menghadirkan Spiritualitas Praedica Verbum Opportune Importune, yang terdiri dari 1) Membaca Edukasi Spiritual Dalam Moto Thabisan Mgr. Vincentius Sensi Potokota oleh Dr.Imelda Oliva Wissang – Suster Wilda CIJ; 2) Uskup Sensi Nyalakan Spirit Praedica Verbum Opportune Importune Tolak Hukuman Mati Di Indonesia oleh Walburgus Abulat, S.Fil; 3) STIPER Flores Bajawa Dalam Spirit Praedica Verbum Opportune Importune oleh RD.Silverius Betu, S.Fil.,M.Han; 4) Komitmen Pendidikan Dalam Semangat Praedica Verbum Opportune Importune oleh Sr. Yosefina Itu, OSU. S.Sos.,MPA; 5) Penyambung Lidah Allah Dalam Pusaran Tantangan Evangelisasi di Milenium Ketiga oleh RD. Dr. Petrus Sina.