
Ketika Tiga Festival Bunda Maria Keuskupan Ruteng dan Labuan Bajo Majukan Ekonomi Warga Lintas Agama di Flores
Oleh Walburgus Abulat (Jurnalis, Penulis Buku Karya Kemanusiaan Tidak Boleh Mati, dan Aktivis Kemanusiaan Lintas Agama)
Pantauan media ini, di arena stan pameran, misalnya, para pelaku UMKM dari pelbagai agama mendapatkan kesempatan yang sama untuk memasarkan aneka produk unggulan masing-masing.
Di Stan Pameran yang dipusatkan di Water Front City Marina Labuan Bajo, misalnya, ada puluhan pelaku UMKM yang beragama Islam, Kristen Protestan, Agama Hindu, dan kepercayaan lainnya hidup berdampingan dengan stan-stan pelaku UMKM yang beragama Katolik.Mereka saling melayani dan melengkapi pelbagai kebutuhan konsumen dengan melayani dengan sungguh, dan ketulusan yang terbias dari hati telanjang.
Kondisi serupa juga terjadi di arena pameran Festival Lembaha Kisol dan Festival Golo Curu Maria Ratu Rosario yang dipusatkan di Pelataran Parkir Gereja Katedral Ruteng.
Pada dua arena stan pameran ini, tampak terlihat puluhan pelaku UMKM yang beragama Islam dan Kristen Protestan dari pelbagai pelosok Indonesia berbaur dengan pelaku UMKM yang beragama Katolik, bahkan pelaku UMKM dari unsur biarawan/kongregasi.
Dongkrak Ekonomi Warga Lintas Agama