
Ketika Tiga Festival Bunda Maria Keuskupan Ruteng dan Labuan Bajo Majukan Ekonomi Warga Lintas Agama di Flores
Oleh Walburgus Abulat (Jurnalis, Penulis Buku Karya Kemanusiaan Tidak Boleh Mati, dan Aktivis Kemanusiaan Lintas Agama)
“Dari sikap masa bodoh menuju kepedulian aktif. Dari iman yang pasif menuju pelayanan yang konkret. Dari harapan yang samar menuju komitmen yang jelas. Dari cinta yang selektif menuju cinta yang universal. Perjalanan kita hari ini dari katedral ke Golo Curu adalah simbol transformasi itu: kita menerima Kristus dalam Ekaristi di sini, lalu kita membawa-Nya dalam doa di bukit sana. Dari altar ke jalan, dari misa ke misi, dari menerima ke memberi,” kata Uskup Sipri
Demikianlah secara sekilas gambaran pelaksanaan tiga festival Maria di Manggarai Raya yang selalu memberikan aneka dampak positif bagi elemen warga, khususnya dari sisi ekonomi di mana pelaksanaan tiga festival ini bisa mendongkrak ekonomi umat, apa pun agama, suku,ras dan golongan mereka dari pelbagai pelosok negeri.
Kiranya nilai-nilai positif yang selalu terpancar selama pelaksaaan tiga festival Maria ini menjadi roh dan semangat yang terus digelorakan dalam keseharian ziarah hidup kita, apa pun agama, suku, ras dan golongan yang melekat dalam diri kita.