Ketika Suster Lucia Biarawati Kongregasi CIJ Total Persembahkan Hidupnya untuk ODGJ di Flores
Laporan Walburgus Abulat (Jurnalis, Penulis Buku, dan Mitra Kerja Panti Santa Dymphna)
Untuk memberikan kenyamanan bagi kaum terpinggirkan, Suster Lucia, CIJ mulai membangun rumah untuk didiami kaum terpinggirkan pada tahun 2003. Untuk membangun panti, Suster bahkan rela merogoh uang miliknya sebesar Rp 2 juta agar segera dimulai membangun panti.
Suster juga melakukan pendekatan dan mengetuk hati para pihak, termasuk Dinas Sosial Kabupaten Sikka. Dinas sosial saat itu menyumbangkan dana Rp 8 juta.
Berkat dukungan para pihak maka total dana yang terkumpul untuk pembangunan panti Rp 13 juta lebih. Pembagunan panti pun dimulai 26 Januari 2004 . Meskipun dana tidak mencukupi, namun Suster terus menggelorakan semangat bagi para tukang sehingga panti itu pun rampung dikerjakan pada Juni 2004. Panti yang dibangun ini pun diberi namaPanti Rehabilitasi Penyandang Cacat Santa Dymphna.
Sejarah mencacat bahwa penghuni awal panti ini adalah 10 gadis cacat yang sejak awal bersama Suster Lucia memulai penggalangan dana untuk pembanguan panti. Kesepuluh gadis ini merupakan warga dampingan keterampilan menjahit yang difasilitasi Suster Lucia, CIJ dan mereka ini telah mengikuti pelatihan menjahit sejak November 2003.