
Ketika Pimpinan Umat Lintas Agama di Reok Raya Merawat Toleransi Beragama di Momen Pancawindu Imamat Vikep Reo
Oleh Walburgus Abulat (Jurnalis, Penulis Buku dan Seksi Humas & Publikasi Pancawindu Imamat Vikep Reo)
Kental dengan Budaya dan Adat Manggarai
Momen pembukaan tiga perayaan ini yang dipandu dua master ceremony (M) Vinsen Nurdin dan Desiderius Mikael ini juga dimaknai dengan penanaman nilai-nilai budaya dan adat Manggarai yang ditandai kepok penerimaan tamu berupa seekor ayam jantan dan satu robo tuak putih (minuman khas Manggarai) yang dibawakan oleh tokoh masyarakat Kanis Tamung dan diterima kepok balasan oleh perwakilan tamu yang dibawakan oleh Ketua DPP Paroki Watu Nggong Ignas Randus.
Kekentalan rangkaian acara dengan adat Manggarai juga terlihat dari busana adat yang dikenakan oleh utusan setiap paroki yang berbusana kain songket Manggarai, bertenggekan towe congkar, topi Manggarai, topi rea, dan aneka busana adat Manggarai lainnya.
Selain sentuhan budaya Manggarai, kegiatan ini juga bernuansa budaya Flores dan Timor karena peserta yang hadir mengenakan pakaian daerah masing-masing seperti etnis Bajawa, Riung Nagekeo, etnis Ruis Pasang Nggalak, etnis Leda Congkar dan aneka etnis di Flores dan Timor lainnya.