Ketika Paroki Reo Keuskupan Ruteng Terapkan Silentium Magnum Selama Belasan Jam Jelang Penerimaan Komuni Perdana

Oleh Walburgus Abulat (Jurnalis, Kolumnis,  Penulis Buku, dan Umat Paroki Reo)

“Umat menyampaikan apresiasi atas dilaksanakannya kesepakatan ini. Semoga kesepakatan ini dipatuhi oleh semua penerima komuni dan orang tua,” kata Kasek Robertus Masdun.

 

Apresiasi

Sejumlah warga net (nitizen) menyampaikan apresiasi atas kebijakan dan penerapan tidak membunyikan musik sehari sebelum pelaksanaan penerimaan sakramen komuni perdana, sejak pukul 18.00 Wita.

Inilah beberapa komentar warganet. “Mantap Paspareo (Pastor Paroki Reo/Paspareo, Red) Luar biasa” tulis  pemilik akun Korry Ganggur.“Sungguh luar biasa, Romo” tulis akun Angelina.“Aduh menyentuh sekali Romo…Sungguh sangat luar biasa,” tulis akun Berty Huda New.“Semoga semangat yang sama menjiwai umat di Paroki lain’ tulis pemilik akun Wenseslaus Jemarus.

Sementara pemilik akun Adrianus Embong menulis “Luar biasa Romo harap ini menginspirasi umat di Paroki lain. Salut untuk tips menaklukan ego umat demi penghargaan terhadap sakramen Maha Kudus” tulis  Adrianus Embong.

Ita Kaha memberikan komentar “Wah ini berita baik ini Romo. Selamat menyambut tubuh dan darah Kristus bagi anak-anak terkasih.”

BACA JUGA:
Dituding Terlalu Reaktif Tanggapi Isu Pembangunan Rumah Ibadah di Sepanjang Trans Flores, Keuskupan Ruteng Jawab Alasan Bertemu BOPLBF
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More