Ketika Paroki Reo Keuskupan Ruteng Terapkan Silentium Magnum Selama Belasan Jam Jelang Penerimaan Komuni Perdana

Oleh Walburgus Abulat (Jurnalis, Kolumnis,  Penulis Buku, dan Umat Paroki Reo)

Ya, silentium magnum. Suaru terminologi  dalam Bahasa Latin yang bisa diartikan Keheningan Agung. Suatu keheningan yang memberi ruang kepada setiap orang untuk berdiam diri, menyerahkan diri secara total kepada Tuhan Yesus  melalui doa bersama Bunda Maria (Per Marian Ad Jesum).

 

Bentuk Penghormatan kepada Sakramen Mahakudus

Pastor Paroki Reo, RD. Mansuetus Hariman yang dihubungi terpisah dan melalui laman facebooknya menulis bahwa ketentuan untuk tidak membunyikan musik itu merupakan kesepakatan bersama yang diterapkannya sejak dipercaya memimpin Paroki Reo sejak tahun 2022 lalu.

Ia menjelaskan bahwa kesepakatan yang dibuat itu sebagai wujud penghormatan calon penerima komuni dan keluarganya kepada Sakramen Mahakudus.

“Besok perayaan komuni pertama (4 sekolah) di Pusat paroki Reo. Malam ini (sejak jam 6 sore) tidak terdengar musik. Semua mengikuti ketentuan  bersama, demi penghormatan terhadap SAKRAMEN MAHAKUDUS dengan persiapan batin untuk perayaan ekaristi  penerima komuni pertama. Terima kasih untukmu semua. Bunda Maria mendokan. Tuhan memberkati,” tulis Romo Mansuetus Hariman dalam unggahannya di laman facebooknya pada Kamis (14/11/2024) menjelang pelaksanaan perayaan komuni perdana pada Jumat (15/11/2024)

BACA JUGA:
Bea Cukai Cegah 25 Kasus Impor dan Ekspor selama Operasi Patroli Laut Terpadu
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More