Ketika Mahasiswa  STFK Ledalero Memberi Sentuhan “Filsafat” di Kawasan Hutan Bakau Peraih Kalpataru Nasional Baba Akong di Magepanda

Oleh Walburgus Abulat (Wartawan Pojokbebas.com)

Beberapa mahasiswa Tingkat III Prodi Filsafat STFK Ledalero sedang menanam anakan bakau di Magepanda, Sabtu (23/10). Foto Istimewa.

 

In Memoriam Baba Akong

Viktor Emanuel Raiyon atau yang biasa dikenal dengan nama Baba Akong lahir di Atambua 2 September 1947.  Ia menamatkan pendidikan SD di SDK Kamanasa,Malaka, dan Pendidikan SMP di SMPK Betun,Malaka. Baba Akong setelah beberapa pasca-tamat SMK berhijrah ke Kabupaten Sikka. Setelah
menikah dengan gadis pilihannya Anselina Nona, Baba Akong memilih menetap di rumah sederhana berdinding halar bambu di Dusun Mageloo, Ndete, Desa Reroroja, Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka.

 

Buah pernikahannya dengan dara campuran Sikka dan Ende ini, pasutri ini dikaruniai 6 orang anak yakni Yasinta Yeni Raiyon, Antonius Guido Raiyon, Robertus Roni Raiyon, Florida Yanti Raiyon, Alfonso Doni
Raiyon, dan Fransiska Feni Raiyon.

Berkat kegigihannya menanam jutaan pohon bakau di areal sekitar 30 ha di Ndete dan puluhan hektar lainnya di  beberapa lokasi di Kabupaten Ende dan Kabupaten Flotim selama tenggang waktu 1993 hingga 2014 lalu, Baba Akong meraih aneka penghargaan di bidang lingkungan hidup di Tingkat Nasional di antaranya meraih Kalpataru Tahun 2009 untuk kategori  Perintis Lingkungan, Penghargaan Eagle Award tahun 2008 yang diselenggarakan salah satu stasiun TV swasta  lewat film dokumenter berjudul “ Prahara Tsunami Bertabur Bakau.”

BACA JUGA:
In Memoriam Prof. Azyumardi Azra, M.A., CBE
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More