Ketika ‘Like’ dan ‘Amin’ Bertemu di Linimasa, Arah Baru Pastoral Digital Flobamora

Oleh Dr. Don Bosco Doho, MM, Pengarang Buku Etika & Filsafat Komunikasi di Era Digital

Berikut adalah solusi-solusi konkret yang dapat ditawarkan, yang mengubah pastoral digital dari potensi pemecah belah menjadi jembatan pemersatu.

 

Prinsip Dasar: Dari Digital ke Personal, Bukan Sebaliknya

Tujuan utamaa pastoral digital bukanlah memaksa semua orang untuk menjadi digital, melainkan menggunakan efisiensi digital guna memperkuat sentuhan personal dan komunal yang analog (non-digital). Teknologi harus melayani manusia, bukan manusia yang menjadi budak teknologi.Oleh karena itu ada beberapa tawaran praktis dan langsung yang dapat dipertimbangkan untuk tingkat paroki dan lingkungan.

1. Gerakan “Cetak dan Sebarkan”: Jembatan Analog dari Konten Digital. Apa itu? Konten digital terbaik—seperti rangkuman khotbah Pastor, renungan harian, atau warta paroki—dicetak dalam format yang sederhana dan mudah dibaca (misalnya, huruf besar). Lalu, bagaimana caranya? Para pengurus Kelompok Basis Gerejawi (KBG)/Lingkungan atau anak-anak muda dari OMK (Orang Muda Katolik) setiap minggunya bertugas mencetak dan mengantarkannya dari rumah ke rumah, khusus untuk para lansia atau mereka yang tidak memiliki gawai. Momen pengantaran ini menjadi kesempatan untuk menyapa dan berbincang sejenak.

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More