Kemederkaan: Hakikat Ada yang Belum Tuntas (Memaknai HUT Kemerdekaan RI ke-79)
Oleh Dionisius Ngeta, S.Fil, Warga RT/RW 018/005 Kel. Wuring Kec. Alok Barat, Kab. Sikka
Namun dalam perjalanan menuju masa depan yang lebih baik, kita juga diperhadapkan pada tantangan baru. Kemerdekaan digital misalnya menjadi isu yang semakin penting. Bagaimana pemerintah dapat menjaga privasi dan kebebasan di era di mana data-data masyarakat tidak menjadi komoditas dan mudah diretas? Bagaimana pemerintah meminimalisir atau menjamin tidak terjadinya kejahatan berbasis digital? Dan bagaimana kita dapat menggunakan teknologi untuk meningkatkan partisipasi warga negara tanpa mengorbankan keamanan? Bagaiamana orang menggunakan kebebasan berteknologi secara bertanggungjawab dan demi kebaikan bersama dan kemuliaan Allah. Inilah adalah tantangan, tugas dan tanggungjawab yang tak pernah tuntas.
Hal lain yang perlu menjadi permenungan bersama dalam merayakan kemerdekaan adalah refleksi tentang bagaimana memperkuat institusi demokrasi dan menjamin akses yang setara terhadap pendidikan, pekerjaan, dan layanan kesehatan. Perayaan HUT Kemerdekaan NKRI yang ke-79 tidak sekadar bereforia dengan berbagai kembang api yang meriah dan mahal atau tos kenegaraan. Karena kemerdekaan tidak hanya soal bebas dari penindasan politik dan penjajahan. Tetapi juga berkaitan dengan bebas dari ketidaksetaraan sosial, seperti kemiskinan, ketidakadilan sosial, ketimpangan yang tajam antara yang miskin dan kaya, eksploitasi alam yang berlebihan tanpa memperhatikan keselamatan ekosistimnya yang merupakan haknya, perlakuan yang diskriminatif dan tidak adil terhadap disabilitas mental dan lain-lain.