Kehidupan Itu Baru Ada Jika Tubuh dan Darah Itu Satu

Oleh Dionisius Ngeta, Komsos Paroki Nangahure

Kehidupan Itu Baru Ada Jika Tubuh dan Darah Itu Satu
Umat Paroki Nangahure. Foto istimewa

 

Sebelum berkat penutup, P. Wilem, CP memberikan catatan pastoral selain ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi sehinggan anak-anak dapat menerima Komuni Pertama. Dalam catatan pastoralnya, P. Wilem, CP mengatakan bahwa Sambtu Baru, Komuni Pertama bukan berarti telah tamat SD, telah selesai ke Gereja/Misa atau telah selesai pembinaan. Pendidikan harus terus berlanjut, Misa, Perayaan Ekaristi selalu dirayakan setiap hari Minggu dan pembinaan bagi anak-anak terus berlangsung. Karena itu dibutuhkan ketaatan untuk melaksanakan firman dan perintah Tuhan.

Kehidupan Itu Baru Ada Jika Tubuh dan Darah Itu Satu
Umat Paroki Nangahure. Foto istimewa

 

Setelah berkat penutup, dilanjutkan dengan sesi foto-foto bersama yang diatur berdasarkan sekolah asal masing-masing anak-anak peserta Komuni Pertama. Di antaranya SDK Ona, SDN XXIV Wuring, SDI Patisomba, SDI Belang, SDI Urung Pigang dan SDI Aimitat. Kemudian umat bersalam-salaman dengan P. Wilem, CP yang pada hari itu, Minggu, 02 Juni merayakan Ulang Tahunnya.

BACA JUGA:
DPR: Mosa Oa Daki Pai, Mosa Ata Pidi, Daki Ata Ti’i
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More