Kehidupan Itu Baru Ada Jika Tubuh dan Darah Itu Satu

Oleh Dionisius Ngeta, Komsos Paroki Nangahure

Kehidupan Itu Baru Ada Jika Tubuh dan Darah Itu Satu
P. Wilhelmus Lae, CP, Pastor Paroki Nangahure. Foto istimewa

 

Sebagai misteri iman, maka sebelum anak-anak menerima Sakramen Ekaristi, tubuh dan darah Kristus, mereka dipersiapkan selama kurang lebih selama sebulan. Tim pembina yang mempersiapkan anak-anak tidak hanya dari paroki tetapi juga dari Keuskupan Maumere. Semuanya itu dilakukan agar anak-anak dan orangtua lebih memahami dan mengenal Sakramen Ekaristi.

Karena itu di hari-hari terakhir ada pembinaan khusus untuk orang tua dan anak berkaitan dengan Kitab Suci dan Ekaristi. Hal ini dimaksudkan agar anak-anak dan orangtua sungguh-sungguh memahami Kitab Suci dan Ekaristi sebagai sebuah sakramen keselamatan. Tugas dan tanggungjawab kita selanjutnya adalah mentaati, melaksanakan dan menghayatinya dalam kehidupan kita.

P. Wilem, CP menyampaikan bahwa dalam bacaan pertama terlihat bagaimana bangsa Israel dibawah pimpinan Musah membangun komitmen. Orang-orang Israel berkomitmen atau berjanji bahwa segala firman Tuhan akan mereka laksanakan dan taati. Inilah komitmen dan perjanjian kehidupan di atas mesbah yang diperciki dengan darah. Perjanjian itu melambangkan bahwa mereka memasuki kehidupan yang baru dan dipersatukan sebagai satu keluarga dengan Allah. Karena itu perjanjian tersebut adalah perjanjian kehidupan. Perjanjian yang menunjukan sebuah hubungan kehidupan antara para pihak yaitu Allah dan bangsa Israel.

BACA JUGA:
Poco Ndeki Terbakar, Wabup Jaghur Pimpin Tim Pemadam
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More