Kebijakan Hilirisasi Industri Dapat Serap Ribuan Tenaga Kerja

“Kalau kita lihat untuk industri besi baja yang dari nikel, sudah banyak tumbuh investasi baru dalam negeri walaupun investornya masih sebagian besar adalah asing,” kata Septian.

“Tapi ini adalah satu langkah baik karena sebelumnya kita masih banyak mengimpor stainless steel ini. Jadi neraca perdagangan kita untuk stainless steel ini mengalami defisit. Dengan adanya industri stainless steel yang tumbuh ini neraca perdagangannya bisa membaik,” lanjutnya.

Selain industri stainless steel, industri baja karbon (carbon steel) juga mulai bertumbuh di Indonesia dengan adanya program hilirisasi yang dicanangkan pemerintah.

“Di sisi lain, ada juga dari carbon steel ini juga ikut tumbuh di Indonesia. Memang yang menjadi PR adalah integrasi ke arah hilir yang lebih lanjut. jadi kalau stainless steel mungkin lebih ke aplikasinya, misalnya untuk jarum suntik, sendok dan garpu. Ini yang sebenarnya menjadi target kita untuk bisa menarik investasi lebih lanjut,” katanya.

Menurut Septian, saat ini pemerintah sudah melakukan sejumlah skema investasi yang dikembangkan pada arah penguatan kebijakan hilirisasi industri, salah satunya terkait modal yang disediakan.

BACA JUGA:
Kedaulatan Maritim Indonesia: Impian atau Kenyataan yang Masih Bisa Terlaksana?
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More