
Keterlibatan aktif dalam hidup bermasyarakat, penuh persaudaraan, dan tenggang rasa dengan yang lain membuat mereka semakin diterima dan memperkuat keberadaan mereka di tengah masyarakat mayoritas.
Selain itu, tuntutan dan kebiasaan lingkungan sungguh ditaati. Karena itu, setelah resepsi langsung dengan kesibukan foto bersama.
Semuanya diabadikan dengan pose bersama: keluarga, orang tua, orang muda, anak-anak, dan perorangan. Wajah kumpulan keluarga Sumba-Bima tersimpan dalam setiap memori handphone android. Waktu untuk berpose menjadi demikian lama tetapi tidak membosankan.
Walaupun tanpa ada keramaian dengan musik yang menggelegar. Bukan saja karena warga lingkungan tidak mengizinkan, melainkan perlunya tenggang rasa dengan warga lingkungan setempat yang berbeda budaya. Tetap saja dalam suasana ramai dengan bercerita dan tawa ria.
Terungkap harapan dan pesan untuk saling mendoakan dan tidak melupakan kumpulan keluarga Sumba-Bima di Dana Mbojo.
Namun semuanya terasa indah dan menyenangkan, penuh sukacita dan gembira. Semuanya menjadi kenangan yang tersimpan baik dalam memori kumpulan keluarga Sumba-Bima dan akan diceritakan dari generasi ke generasi.