Hal yang menarik dan sangat berkesan adalah ungkapan kecintaan mereka terhadap sang gembala yang selama ini ada bersama mereka, hidup dan bergaul bersama mereka. Mereka merasa kuat dan dikuatkan, dikumpulkan dan diberikan amunisi iman, mereka sungguh mengalami dirangkul dan diterima kembali sebagai umat Tuhan oleh sang gembala.
Mereka tahu dan paham akan tugas seorang gembala yang berusaha mencari dan mengumpulkan yang tercecer, menemukan yang hilang, menghantar dan membawa pulang yang tersesat dan mengobati yang terluka. Selalu saja ada yang hilang dan tersesat.
Banyak yang terluka dan butuh dirawat supaya bisa sembuh dari pelbagai gejolak tantangan sosial yang menantang dan penuh persaingan. Orang Sumba perantau di Bima, kumpulan keluarga Sumba sungguh menyadari itu sehingga terpilihlah teks bacaan yang terpampang indah di depan tempat perayaan misa kudus, ”Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang,” (Lukas 19:10).
Mereka hendak mengungkapkan bahwa mereka memang datang dari Sumba sebagai manusia perantau tetapi juga mereka tidak datang dengan dan dalam kekosongan.