Kebaruan berikut terjadi pada saat retret tahunan untuk pembaharuan kaul. Tingkat dua hingga tingkat lima, bergabung. Dalah pembimbingnya. Lupa apa tema-nya tapi yang dia refleksikan ialah kitab eksodus. Amat berbeda jika dia menjelaskannya dalam kerangka kuliah. Dalam retret ini, dia menyuruh kami membaca kitab eksodus lalu menangkap apa pesannya. Terakhir dia merangkum dengan bahasanya yang indah, seolah menampung semua tangkapan-tangkapan kami ke dalam jala besar. Sejak saat itu, saya maklum: “ohhhh… Kitab Suci bisa dijadikan retret!” Di akhir retret, dari mulutnya, saya mendengar bahwa inilah sejenis retret biblis.
Pasca retret biblis ini, berkecambah di dalam hati saya sebuah kecintaan terhadap Kitab Suci (Perjanjian Lama) untuk tidak sekedar memperlakukannya sebagai obyek studi. Pada waktu lain, dia memberikan tips untuk mendapatkan pesan Kitab Suci ialah menulis ulang ayat-ayatnya. Di mana ada kata atau frase yang diulang-ulang, berarti hal itu penting. Setelah kami enjoymengerjakannya, barulah dia menyampaikan istilah teoretis untuk kerja penafsiran seperti itu, namanya metode struktural.