KATA SEINDAH BUNGA; Narasi Servulus Isaak SVD

Oleh: Gerard N. Bibang

Kebaruan demi kebaruan saya alami ketika mulai tingkat dua, saat secara serius belajar filsafat dan teologi. Di sini dia antara lain mengajar Pengantar Ktab Suci, kuliah gabung tiga angkatan sekaligus. Bukan tentang materi kuliah yang ingin saya ceritakan tapi periksa ujiannya yang begitu rinci dan teliti.

Seumur hidup saya, belum pernah saya mengalami seorang guru yang begitu rinci memeriksa pekerjaan muridnya. Dia tunjukkan di mana salahnya dan mana yang seharusnya. Dia menulis lengkap. Bukan dalam bentuk sketsa atau coretan. Tanda baca dan susunan kalimat juga dia periksa teliti. Caranya sama: mana salahnya dan mana seharusnya.

Coba bayangkan. Kertas ujian ratusan mahasiswa dikalikan minimal tiga halaman, sudah berapa itu jumlahnya. Ini yang tak terlupakan: dia selalu menulis emosinya. Misalnya, bagus sekali, kau hebat, masih kurang pembahasaannya.Teman saya Pit Sambut sampai sekarang malah masih ingat persis kalimat-kalimat pujian di kertas ujiannya dan seringkali berkisah kembali kalau kami berjumpa.

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More