Wuallah, kau ini, Bibang, keenakan, mentang-mentang berada di zaman canggih akselerasi informasi. Mau tahu apa, segera tanya profesor Google, kutak-katik sebentar, langsung dapat jawaban. Kau ini mental enak, dasar pemalas!
Oleee Mori (=Oh Tuhan) apa keta sala daku ta Mori (=apa salahku, Tuhan)
Ah, kau ini, sedikit-sedikit salah, salah koq sedikit-sedikit, hahahahahaaaha
Hahahahahah, ta Mori, (oh Tuhan), kenapa harus melawak lagi ka, hidup ini sudah susah diajak lucu-lucu lagi. Saya boleh dengar serius tadi…
Baiklah, lihat e Bibang, saking enaknya zamanmu ini, kebanyakan kamu-kamu manusia tidak mau berpikir atau minimal banyak di antara kamu yang tidak menggunakan akal. Karena kemalasan mengolah logika dan sistem ratio
Aduh ngeri benar nasibku, Tuhan
Iya tentu saja, itulah akibat dari kemalasan! Kamu-kamu ini menyangka dunia dan akhirat itu dua hal yang berpolarisasi, berjarak dan bahkan bertentangan. Kamu pun takut bersikap kritis terhadap dunia karena mengira kalau mencari akhirat maka tak mendapatkan dunia. Kamu ini mengira kalau tidak habis-habisan kejar uang maka kamu tidak memperoleh uang.