Begitupun saat sedang duduk-duduk santai di rumah, saya bertanya tentang usaha-usaha besar di STFK Ledalero, dia jawab sekenanya dan tampaknya kurang tertarik untuk omong hal-hal besar.
Ketika dalam perjalanan pulang setelah mengantarnya ke Den Haag, dalam mobil, istri saya nyeletuk: “ ini pater Servulus sangat sederhana, tapi saya rasa ini orang besar.” Saya pun ikut membathin.
Dari semuanya ini, ingin saya katakan satu benang merahnya. Ialah dia mencinta sampai tuntas. Memang begitulah sebenar-benarnya cinta. Cinta ya cinta, katakan saja cinta. Jangan bilang ini itu, ngambek-ngembek tapi akhir-akhirnya cinta juga, fenomena gamblang peradaban zaman now yang menggilas cinta ke seolah-olah cinta.
Seindah-indahnya
Kepergiaannya dalam sunyi karena covid 19 dengan tata cara protokol kesehatan yang ketat, menjadi kritik untuk saya dan kami-kami yang masih hidup, untuk: ayo, berlomba-lombalah menjadi kecil. Siapa bilang orang kecil adalah kecil?