KATA SEINDAH BUNGA; Narasi Servulus Isaak SVD

Oleh: Gerard N. Bibang

Begitu tiba giliran dia, singkat: “Semua sudah dielaborasi oleh penguji utama, dari saya, satu: apa kendala terutama menjalankan restorasi Yehezkiel di tengah-tengah kemajuan dunia yang begini pesat?”

Ketika orang tidak mendengarkan suara hatinya, jawab saya

Langsung Pater Guido sambung: Betulllllll, hahahahahaha

Pater Servulus juga ikut tertawa. Tapi saya masih terheran-heran. Apa yang lucu ya, gumam saya dalam hati.

Pater Guido: Memang ada apa dengan suara hati

Suara hati adalah suara Tuhan, Pater!

Serempak keduanya tertawa dan ujian dinyatakan selesai oleh Pater Servulus dalam keadaan tertawa.

Tiga puluh tahun kemudian ketika di Hilversum, kami jalan-jalan dari rumah menuju kantor saya Radio Nederland Wereldomroep, di minggu pagi, saat itu dia balik dari kapitel general di Roma, saya iseng tanya, ‘om tuan, kenapa dulu waktu skripsi hanya tanya satu pertanyaan?”

Dia tertawa kecil: “Aeh, kalo kau sudah tahu apa yang kau tulis, untuk apa lagi saya tanya.” Sejak saat itu, saya tidak berniat sediktpun untuk bertanya lagi. Selama tiga hari di rumah, dia lebih banyak berinteraksi dengan anak saya Beatus dalam bahasa Belanda dan lebih banyak berbicara tentang hal-hal kecil yang tetek bengek.

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More