Kasih Tanpa Batas, Etika Bisnis Menurut Ajaran Sosial Gereja
Oleh Maria Herlina Serina, Mahasiswi STIPAS St. Sirilus Ruteng
Nilai kasih dalam ajaran sosial Gereja juga menuntut umat beriman untuk tidak hanya sekadar bersikap pasif, tetapi untuk aktif terlibat dalam kegiatan yang memajukan kesejahteraan dan keadilan bagi sesama. Kasih dalam konteks sosial menuntut adanya tindakan solidaritas dengan mereka yang lemah, tertindas, dan termarjinalkan. Dengan demikian, kasih menjadi sumber transformasi sosial, yang mampu mengubah struktur masyarakat yang tidak adil menjadi lebih manusiawi dan beradab, sesuai dengan nilai-nilai Injil.
Pada akhirnya, kasih dalam ajaran sosial Gereja tidak hanya sebatas kata-kata, melainkan harus dihidupi dalam perbuatan yang nyata. Kasih yang sejati menuntut pengorbanan, pelayanan, dan kerelaan untuk mendahulukan kepentingan orang lain di atas kepentingan pribadi. Kasih yang seperti ini mencerminkan panggilan setiap umat Kristen untuk menjadi pembawa kasih Tuhan di dunia, mewujudkan kerajaan Allah di tengah kehidupan sosial melalui tindakan-tindakan kasih yang konkret.
Prinsip-Prinsip Etika Bisnis