Kasih Tanpa Batas, Etika Bisnis Menurut Ajaran Sosial Gereja
Oleh Maria Herlina Serina, Mahasiswi STIPAS St. Sirilus Ruteng
Pendidikan tentang etika bisnis di perguruan tinggi, dapat menjadi Langkah awal untuk meningkatkan kesadaran ini. Prof. Mahfud menekankan pentingnya menyisipkan nilai-nilai etika bisnis dalam berbagai matakuliah yang terkait dengan dunia usaha. Hal itu bertujuan untuk membangun pemahaman yang mandalam tentang isu-isu etika dan mencegah terjadinya pelanggaran di masa depan. Selain kesadaran itu, dukungan dari lingkungan bisnis dan pemerintah melalui regulasi yang ketat serta penegakan hukum yang efektif sangat diperlukan. Pelanggaran etika bisnis perlu ditindak tegas untuk memberikan efek jera, sehingga ekosistem bisnis yang berintegritas dapat terwujud. Dengan demikian, etika bisnis harus menjadi pedoman yang dipegang erat oleh setiap pelaku usaha, tidak hanya untuk keberlangsungan bisnis mereka tetapi juga demi kebaikan masyarakat luas.
Kesimpulan
Ajaran sosial Gereja melalui prinsip “kasih tanpa batas” menawarkan panduan moral yang relevan bagi dunia bisnis. Dengan menjalankan bisnis yang berlandaskan kasih, keadilan, dan tanggung jawab sosial, pelaku usaha dapat menciptakan lingkungan bisnis yang etis, berkelanjutan, dan mendukung kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.***