Kangen Band Meriahkan Diskusi Luring di Pelalawan

”Objek wisatanya, antara lain, Istana Sayap, Tugu Equator, Kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), dan Danau Betung,” rinci Dodi.

Diskusi berlangsung semarak. Selain dimeriahkan dengan penampilan Kangen Band, hajatan ini juga dihadiri sejumlah kelompok masyarakat (komunitas) di Kabupaten Pelalawan.

Di antaranya, Komunitas Pemuda Melayu Pelalawan, Komunitas Muda Pangkalan Kerinci, Pelalawan Cermat Ceria, Langgam Seikijang Bisa, Komunitas Maju Pelalawan, serta warga masyarakat lainnya.

Dari perspektif budaya digital, Ketua Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Riau Wahyu Ari Sandi mengatakan, budaya Melayu Riau mengacu pada suku, bahasa, seni tradisi, kerajinan, adat istiadat, maupun kuliner.

Hal itu tercermin dalam beberapa pertunjukan festival dan helat budaya: Festival Budaya Melayu Riau, Bono Culture Festival, Malay Food Festival, Pacu Jalur, Festival Benteng Tujuh Lapis, dan lainnya.

”Riau telah mendunia melalui Riau Rhythm di Chicago, New York, New Jersey (USA) serta Spanyol. Riau mendunia juga melalui ramuan musik kontemporer dan hikayat sajian kelompok Djangat,” katanya.

BACA JUGA:
Presiden Joko Widodo : Peran Para Budayawan Sangat Penting di Masa Pandemi Covid-19 Ini
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More