Jurnalis Warga untuk Pemilu Inklusif, dari Nian Tana Sikka untuk Indonesia
Oleh Yulius Regang (Koordinator Jurnalis Warga-Pena Inklusi)
MEMBACA istilah “Inklusif” terasa aneh di kuping karena istilah ini belum familiar di kalangan masyarakat umum. Kata “inklusif” baru dipopulerkan akhir-akhir ini dan maknanya pun belum seutuhnya dipahami oleh masyarakat luas.
Kata “inklusif” berasal dari Bahasa Inggris yaitu “inclusion” yang artinya mengajak masuk atau mengikut-sertakan (bdk. KBBI).
Mengacu pada batasan kata “inklusif,” Jurnalis Warga berusaha mendorong kelompok rentan (Difabel, LGBT, Lansia dan generasi milenial) untuk terlibat dalam pemilu 2024. Pada sisi lain, Jurnalis Warga juga mendorong keterbukaan masyarakat luas untuk menerima, berinteraksi dan toleran dengan kelompok rentan.
Mengapa Jurnalis Warga mendorong pemilu inklusif? Karena sebagai warga negara, kelompok rentan dan masyarakat umum lainnya mempunyai hak yang sama untuk berekspresi dan berpartisipasi dalam menentukan nasib bangsa dan negara. Mempunyai hak yang sama untuk memilih dan dipilih dalam hajatan demokrasi lima tahunan.