Jiwa Seorang Pemimpin

Oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk, Biarawan

 

3. Perubahan (Change): berbicara tentang pemimpin berarti berbicara mengenai perubahan, artinya kehadiran seorang pemimpin harus dapat membawa perubahan pada iklim kerja yang kondusif dan positif, membawa suasana psikologis yang baru, membawa angin segar atau atmosfer baru, membawa harapan baru, dan membawa hasil  yang bernas nan berkualitas bagi organisasi yang dipimpinnya. Atau bisa juga perubahan itu tampak pada apa yang biasa disebut dengan 3P (Performance, Pelayanan dan Prestasi). Perubahan terkait dengan performance tidak hanya soal perubahan fisik lingkungan, atau tampilan luar yang ASRI (Apik, Sejuk, Rindang dan Indah) atau BERSERI (Bersih, Rapi, Sejuk, Rindang, dan Indah). tetapi juga soal perubahan mindset (pola berpikir) dan attitude (sikap) pada semua stakeholder atau ekosistem yang ada pada organisasi tersebut. Demikian pula dengan perubahan yang terkait pelayanan, maka haruslah pelayanan yang prima (excellent service), cekatan, tulus, ramah, juga tanpa menunda nunda, atau mengulur ulur waktu. Semua itu, demi kepuasan para pelanggan, baik pelanggan internal maupun pelanggan eksternal. Sedangkan perubahan terkait prestasi, tidak lain bahwa setiap perubahan harus dapat membawa dampak terhadap prestasi, entah prestasi belajar, prestasi kerja atau prestasi lainnya. Jika itu yang terjadi, maka seorang pemimpin bisa disebut sebagai agen perubahan (agent of change). Perubahan yang membudaya dapat melahirkan atau menciptakan branding suatu organisasi.

BACA JUGA:
Forum Negara Pancasila Pak Tedjo dan Masa Lalu yang Selalu Aktual
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More