
Janji Pembangunan, Pertumbuhan Ekonomi, dan Tantangan di Nusa Tenggara Timur (NTT): Sebuah Kisah Seorang Anak NTT
Oleh Eufrasia Noyana Jeleman (Mahasiswi UNIKA Santo Paulus Ruteng)
Pertanian: Antara Harapan dan Kenyataan
Sebagai anak petani, saya tumbuh dengan penuh harapan bahwa sektor pertanian NTT akan menjadi pilar utama ekonomi kami. Kami memiliki beragam produk unggulan, seperti kemiri, pisang, jagung, tembakau, kopi, dan buah-buahan tropis seperti mangga dan pisang. Di mata saya, pertanian adalah jalan menuju kesejahteraan yang lebih baik. Namun, kenyataan tak seindah impian. Harga hasil pertanian kami sering kali tak stabil. Saya sering melihat ayah saya kembali dengan tangan kosong setelah berjuang di pasar, karena harga jual yang sangat rendah atau bahkan tidak ada pembeli sama sekali.
Salah satu masalah besar yang kami hadapi adalah ketergantungan pada pihak luar NTT dalam pemasaran hasil pertanian. Karena akses pasar yang terbatas, kami seringkali harus menerima harga yang sangat rendah, padahal kami tahu hasil kami memiliki kualitas yang baik. Infrastruktur yang buruk, seperti jalan yang rusak dan tidak adanya fasilitas penyimpanan yang memadai, membuat produk kami cepat rusak dan sulit dipasarkan. Ini adalah kenyataan yang sulit diterima, karena meskipun hasil jerih payah petani sangat besar, hasilnya sering kali tidak sebanding dengan usaha yang dilakukan.