Janji Pembangunan, Pertumbuhan Ekonomi, dan Tantangan di Nusa Tenggara Timur (NTT): Sebuah Kisah Seorang Anak NTT
Oleh Eufrasia Noyana Jeleman (Mahasiswi UNIKA Santo Paulus Ruteng)
Begitu juga dengan listrik, meskipun ada program pemerintah yang berusaha memberikan listrik ke seluruh pelosok NTT, masih banyak desa yang seperti kampung kami, yang hanya mendapatkan listrik secara terbatas dan sering mati tanpa pemberitahuan. Hal ini sangat memengaruhi kehidupan sehari-hari, mulai dari usaha kecil di desa yang harus bergantung pada penerangan minyak tanah hingga anak-anak yang kesulitan belajar di malam hari.
Dan tentu saja, saya tak bisa melupakan kondisi jalan-jalan di NTT yang rusak parah. Setiap kali kami harus pergi ke kota atau ke daerah lain untuk membeli barang-barang yang sulit ditemukan di desa, perjalanan kami bisa memakan waktu berjam-jam hanya karena jalan yang buruk. Banyak produk pertanian dari desa kami tidak bisa sampai ke pasar tepat waktu, sehingga kami harus menjualnya dengan harga yang sangat rendah atau bahkan mengalami kerugian karena hasil pertanian rusak di jalan.
Potensi Geotermal di Flores: Harapan yang Tertunda
Sebagai orang Flores, saya juga tahu betul bahwa pulau ini memiliki potensi besar dalam sektor energi geotermal. Di Flores, tanah kami penuh dengan panas bumi yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi terbarukan. Sayangnya, meskipun ada potensi besar ini, pengembangannya sering kali terkendala oleh berbagai masalah. Saya mendengar tentang konflik antara perusahaan energi dan masyarakat lokal yang khawatir akan dampak lingkungan dan ketidakadilan dalam pembagian manfaat. Potensi ini seharusnya bisa membuka lapangan pekerjaan dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, tetapi sayangnya masih belum terealisasi dengan baik.