Jangan buat “Iba” Hati “Ibu”
Ketiganya berada dalam satu rangkaian ziarah jiwa. Di dalam rahim ibu, ada peristiwa kasih. Pertiwa kasih itu nyata dalam kerelaan jiwa dan raga seorang ibu agar menjadikan rahimnya tempat pertama makluk manusia mengalami proses menjadi manusia.
Dalam peristiwa pembuahan, seorang ibu hanya mengandalkan kasih menerima kemahakuasaan Allah itu. Artinya dia sendiri tidak tahu persis apa yang terjadi di dalam rahimnya selama sembilan bulan. Dia hanya berpasrah karena kasih dan cintanya sebagai andalan dan sandaran utamanya.
Kaum ibu khususnya dan kaum wanita memiliki kepekaan luar biasa soal kepasrahan pada kehendak atau kodratnya. Keluguan dan kepolosan hati seorang ibu paling nyata dalam ungkapan perasaan Bunda Maria ketika merespons kabar Gembira Malekat Gabriel.
Malaikat Gabriel sebagai pembawa pesan Allah meyakinkan kepada Bunda Maria bahwa dialah ibu di atas semua kaum ibu. Dipertegas kembali dalam kunjungan spiritualnya kepada saudaranya Elisabet. “Sesungguhnya aku ini hamba Tuhan jadilah padaku menurut perkataanMu”.