Indonesia Inklusif, Ramah Terhadap Penyandang Disabilitas
Siapa saja yang bisa menjadi mitra dan memutar film ini?
Sekolah, organisasi, komunitas film, kampus, warga, dan individu bisa berpartisipasi untuk menjadi bagian dari INDONESIA INKLUSIF. Seluruh penayangan akan dilakukan pada bulan Januari dan Februari 2021. Selama dua bulan itu, kami membayangkan akan terjadi pemutaran film secara berangkai oleh berbagai komunitas di seluruh Indonesia. Terkait Covid-19, seluruh pemutaran akan dilakukan secara daring.
Penayangan film “Sejauh Kumelangkah” akan menjadi pengalaman menonton yang unik karena menggunakan narasi audio yang dibacakan sebagai deskripsi untuk mereka yang tunanetra, serta closed caption untuk orang tuli. Penonton non-disabilitas bisa memejamkan mata sambil menonton film, atau bisa mematikan suara, dan pelan-pelan bisa berempati bagaimana rasanya bila suatu hari kita tiba-tiba kehilangan penglihatan, atau kehilangan pendengaran, atau kehilangan kemampuan daya dukung tubuh lainnya?
“Sejauh Kumelangkah” bercerita tentang dua teman masa kecil yang kini remaja, Andrea dan Salsabila, yang hidup dengan kebutaannya masing-masing di dua negara yang berbeda: Indonesia dan Amerika. Keduanya memiliki harapan yang sama, untuk bisa mandiri dan mampu menghadapi hidup sebagai tunanetra di tengah masyarakat yang belum sepenuhnya inklusif terhadap penyandang disabilitas seperti mereka.