In Memoriam Suster Eustochia: Selamat Jalan Pejuang Kemanusiaan, Guru, Pemimpin Komunitas  SSpS, dan  Koordinator TRUK-Flores

MENDUNG duka menyelimuti Kota Maumere-Ibu Kota Kabupaten Sikka, Provinsi NTT pada Senin 8 November 2021. Betapa tidak. Salah seorang warga kabupaten ini-seorang biarawati Katolik Kongregasi Abdi Roh Kudus atau Societas Spiritu Sancti (SSpS) Suster Eustochia, SSpS meninggal dunia di RS Santo Gabriel Kewapante pada Senin dini hari, pukul 02.15 Wita. Berita meninggalnya pahlawan kemanusiaan ini
tersebar meluas di sejumlh media sosial baik fabebook, twitter, WhatsApp (WA) maupun instagram. Suster Esto, demikian Suster Eustochia biasa disapa dikenal di kalangan warga Pulau Flores-Lembata khususnya,
dan masyarakat NTT/Indonesia umumnya sebagai pejuang kemanusiaan yang gigih dan pantang menyerah untuk memperjuangkan hak-hak perempuan dan anak-anak yang menjadi korban kekerasan, korban perdagangan dan eksploitasi, dan masalah kemanusiaan lainnya.

Kepergian biarawati kelahiran Nggela, Lio, Kabupaten Ende tahun 1941 ini sungguh mengejutkan banyak pihak. Apalagi, dalam beberapa hari terakhir tepatnya pada Selasa dan Rabu tanggal 2-3 November 2021 pekan lalu, Koordinator Divisi Perempuan Tim Relawan Untuk Kemanusiaan Flores (TRUK-F) ini memimpin aksi kemanusiaan yang menyuarakan keadilan dan hak-hak hukum 17 perempuan dan anak di bawah umur yang diduga menjadi korban eksploitasi pada 4 pub di Kota Maumere yang belum tuntas penanganannya oleh aparat penegak hukum.Suster dan para pegiat kemanusiaan selama dua hari ini mendatangi Mapolres Sikka, Kejari Sikka, Kantor Bupati Sikka dan Kantor DPRD Sikka.