
Orang-orang Theley juga memiliki grup-grup olahraga. Olahraga yang paling populer adalah bola kaki. Selain bola kaki, seperti halnya orang-orang Eropa lainnya, mereka memiliki grup senam, grup sepeda, grup berenang, grup tembak dan grup bola basket.
Di lereng Theley inilah pada 11 Februari 1934 Pater Kurt hadir ke dunia.Di sana Kurt bertumbuh dan terpanggil menjadi misionaris. Setelah melewati proses pendidikan di Seminari Menengah Sankt Wendel,
Pendidikan Filsafat di Sankt Gabriel Mödling Austria, tahbisan imam tahun 1963, teologi dan kateketik di München tahun 1965, ia meninggalkan bumi Eropa dan orang-orang tercinta.
Tanggal 20-an Juli 1965 RP. Kurt berangkat dari Italia dan tiba di Jakarta 13 Agustus 1965. Dari Jakarta, dengan kereta mereka menuju Surabaya. Dari Surabaya dengan Kapal Ratu menuju Maumere-Ledalero.
Dari Ledalero selanjutnya ke Ende untuk kursus Bahasa Indonesia pada RP. Pit Petu,SVD. Setelah 30 hari di Ende dia diutus ke Hokeng dan mengabdi di sana selama 2 tahun.
