RP. Kurt selalu mendukung seminari agar menghasilkan awam dan imam berkualitas. Dia merawat Kemah Tabor agar menjadi oase spiritual bagi siapa pun. Dia mendukung karya pastoral paroki Mataloko dan membidani kelahiran paroki Were. Dia meminta bantuan tanah airnya demi karya misi. Seperti Santo Arnoldus Jansen, dia mengimani bantuan illahi.
Terima kasih Pater Kurt Bard SVD. Misionaris dari Theley-Saarland, Jerman yang telah membaktikan diri dan menjadi warga “Stadt Gottes Mataloko“. Di Mataloko pula engkau kembali ke Stadt Gottes abadi. Kami
mengingatmu selalu. “Die Erinnerung ist ein Fenster, durch das wir Dich sehen können, wann immer wir wollen. Ingatan adalah sebuah jendela, melaluinya kami dapat melihat engkau, kapan saja kami inginkan“. Auf Wiedersehen.***